Mengatasi Sensitivitas Berlebihan: Tips untuk Highly Sensitive Person (HSP)

   

Sumber foto: ayojakarta.com

 Judul di atas adalah judul yang cocok sekali dengan aku yang sangat amat sensitif ini. Jadi, aku ga sengaja nemu video ini di YouTube dan menurut aku video ini cocok untuk aku simpen di blog aku karena sangat membantu untuk orang-orang yang mempunyai sensitivitas yang tinggi, seperti aku.

    Pasti gak cuma aku yang gampang banget tersinggung/sakit hati dengan ucapan orang lain dan sering merasa dibentak ketika sedang chatting-an dengan orang lain, padahal orang tersebut ngetiknya biasa aja. Hal-hal kaya gitu tuh sering ngebuat aku kesel sama diri aku sendiri sampe bilang “ko aku sensitif banget si jadi orang” hehehehe.


    Nah, setelah aku menonton video dari satu persen yang berjudul “Cara Agar Tidak Terlalu Sensitif dan Baperan.” Tenyata orang yang mempunyai sensitivitas yang tinggi itu disebut dengan Highly  Sensitive Person (HSP). Orang-orang  dengan HSP sering sekali mempunyai julukan “baperan” atau “lebay” karena sensitivitas-nya yang tinggi. Padahal menurut penelitian sekitar 15-20% di dunia memiliki karakteristik ini, jadi hal tersebut dapat dianggap normal. 

Namun, walaupun hal tersebut dapat dikatakan normal, tetapi pada dasarnya sesuatu yang berlebihan pasti mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya, seperti:

Sisi positifnya

  1. Peka terhadap diri sendiri; Orang dengan HSP biasanya lebih cepat menyadari kondisi emosional dirinya sendiri. Sehingga hal tesebut dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalahnya lebih cepat.
  2. Empati yang tinggi; Karena perasaanya yang mudah sekali tergores, menyebabkan orang-orang dengan HSP memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain. Hal tersebut dapat membantu orang dengan HSP mempunyai banyak hubungan yang kuat dengan orang lain.
  3. Kesadaran yang mendalam; Mereka dengan HSP biasanya lebih berhati-hati dalam setiap tindakannya. Hal tersebut dapat membantu mereka dalam memikirkan aspek kehidupannya.

    Walaupun memiliki sisi positif yang sangat bagus, HSP juga memiliki sisi negatif apabila terlalu berlebihan (oversensitive), contohnya:

  1. Selalu memikirkan semua perkataan orang tentang diri kamu.
  2. Memikirkan komentar negatif secara berlebihan.
  3. Mengurusi hal-hal yang sebenarnya bukan urusan penting hanya demi menyenangkan orang lain.

    Jika kamu merasa sensitivitas kamu sudah oversensitive, kamu bisa melakukan 2 cara ini untuk membantu mengurangi oversensitive tersebut.


Pilih hal yang penting untuk dipedulikan.

    Tips pertama ini berasal dari buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring, yang mengajarkan prinsip Stoicism dari filsuf Yunani kuno. Prinsip dasar tersebut adalah "Kamu bisa memilih bagaimana bereaksi terhadap omongan atau perlakuan dari luar."

Misalnya, seseorang mengomentari pakaian kamu dengan kata-kata menyindir: "Ih, bajunya aneh banget sih."

Di sini, kamu punya dua pilihan:

  1. Peduli dan merasa kesal.
  2. Tidak peduli dan tetap tenang.

    Masalah itu muncul ketika kamu peduli dengan terlalu banyak hal. Kamu memikirkan semua komentar orang soal pekerjaan, penampilan, atau hal-hal yang sebetulnya tidak relevan dengan hidup kamu.

Dibandingkan dengan memikirkan hal seperti itu, kamu dapat memikirkan hal-hal seperti ini:

  1. Tentukan hal-hal penting dalam hidup kamu; Kamu harus tau mana yang haru kamu pikirkan dan mana yang bukan. Seperti; Apa tujuan hidup kamu? Apa yang benar-benar penting untuk kamu? dan lainnya.
  2. Setelah kamu sudah tau dan melaksanakan point di no 1, kamu dapat Fokus hanya pada hal-hal tersebut.
  3. Abaikan sisanya, karena itu hanya "noise" yang bisa mengalihkan fokus kamu.


    Jadi, kamu dapat abaikan komentar-komentar tentang hal buruk jika itu tidak mempengaruhi tujuan hidup kamu dan tidak memiliki nilai penting untuk diri kamu sendiri. 


Lihat HSP sebagai Kelebihan

    Tips kedua ini datang dari Dr. Elaine Aron, seorang psikolog dan penulis buku The Highly Sensitive Person. Menurut Dr. Aron, kunci untuk mengelola HSP adalah:

"Melihat sensitivitas sebagai kelebihan, bukan kekurangan."

Bagaimana caranya? Gunakan kepekaan mu untuk:

  1. Memperbaiki hubungan dengan orang lain; Dengan peka terhadap emosi teman, pasangan, atau keluarga, kamu bisa menyadari jika ada masalah lebih awal.
  2. Membangun empati; Kamu bisa lebih peduli dan memberikan perhatian ekstra kepada orang-orang terdekatmu.

    Sebaliknya, jika seseorang tidak peka, itu bisa menjadi bom waktu. Mereka mungkin tidak sadar telah menyakiti orang lain atau mengabaikan tanda-tanda masalah dalam hubungan. Ketidakpekaan ini justru bisa merusak hubungan.

Jadi, lihat HSP sebagai kekuatanmu, hal itu dapat membuat kamu menjadi lebih sadar, lebih peka, dan lebih baik dalam memahami hubungan.


    Dua hal tersebut memang mudah sekali jika di ucapkan, namun tahu kah kamu apa tantangan terbesar bagi seorang yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi? Iya betul, Overthinking. Kekhawatiran ini bisa membuat kamu overwhelmed dan akhirnya tidak melakukan apa-apa. Maka dari itu kamu memerlukan seseorang untuk membantu kamu untuk mengurangi perasaan tersebut, baik itu seorang mentor atau bisa dari diri kamu sendiri yang harus menyadari bahwa overthinking itu tidak terlalu baik untuk diri kamu kedepannya nanti.


sumber: https://youtu.be/av2y2O2J4Ps?si=5BgbiHGbkUHMC-Vx

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama