Hidup Menjadi Lebih Bahagia Ketika Berani Mengatakan Tidak


    Di sini pasti ga cuma aku yang kadang masih ngerasa ga enakan sama orang atau takut membuat orang kecewa. Merasa bersalah ketika mulai berani  untuk berkata tidak, tetapi  ujung-ujungnya tetap kepikiran. Hayoh siapa yang masih sering seperti itu?  Itu aku yang dulu, ketika masih belum sayang dengan diri aku sendiri. 


    Satu hal yang aku pelajari ketikan aku masuk dunia perkuliahan adalah ketika aku harus berani berkata tidak. Berani berkata tidak pada hal-hal yang dapat memberatkan aku. Dari pengalaman yang pernah aku alami ketika kita terus-terusan berkata ya kepada orang dengan alasan agar terus ditemani, agar mereka senang, agar aku ga sendiri, dan berharap mendapatkan feedback yang sama dari orang tersebut adalah sebuah pengalaman yang ga pernah mau aku ulangi lagi. Karena dengan aku yang seperti itu, bukannya mendapatkan hal-hal yang aku harapkan tetapi aku hanya mendapatkan diri aku yang kelelahan, tidak dihargai, dan mudah dimanfaatkan.


    Ternyata mengatakan tidak bukan hal yang egois loh teman-teman, tetapi itu salah satu batasan untuk diri kita sendiri demi kesejahteraan mental kita. Mungkin awalnya akan terasa sulit atau kepikiran, tapi percaya deh lama-kelamaan itu akan membuat diri kamu jadi lebih nyaman, damai dan bahagia. Lalu gimana si caranya agar kita berani untuk mengatakan tidak? Dari video Didiet Maulana yang berjudul Seberapa Kali Berkata Tidak? ini adalah beberapa hal yang  dapat membantu kita untuk berani berkata tidak:


1. Kita harus akui bahwa kita juga manusia. 


    Jadi temen-temen kita itu bukan superman yang bisa berbuat apa aja, kita itu hanya manusia biasa yang bisa lelah juga. Karena mengatakan 'ya' pada terlalu banyak permintaan dapat menyebabkan kelelahan, keletihan, dan mengabaikan kesehatan pribadi. Hal ini juga dapat menyebabkan stres emosional dan frustrasi, terutama ketika kita merasa kewalahan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri. Maka dari itu kita perlu membatasi diri kita sendiri dengan cara menghargai setiap keputusan yang telah kita buat.


2. Cari tau dari mana rasa bersalah, rasa ketakutan ketika kita berkata tidak kepada orang lain.  


    Sering kali kita merasa tidak enak untuk nolak seseorang karena ketakutan-ketakutan yang ada di diri kita. Seringkali kita merasa takut mengecewakan orang lain, menyebabkan kemarahan dan takut tidak disukai. Sebenarnya pikiran seperti itu yang bisa membuat kita terus merasa ga enak untuk nolak orang lain. Sebab dari itu kita perlu mencari tahu bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut, seperti kita perlu memprioritaskan kebutuhan diri kita sendiri dan menghindari konsekuensi negatif dari komitmen yang berlebihan, yang pada akhirnya mengarah pada kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.

3. Sempatkan diri kita sendiri untuk refleksi dan jujur kepada diri sendiri. 


    Refleksi diri membantu kita memahami kebutuhan, keinginan, dan keterbatasan diri sendiri. Dengan meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang benar-benar penting bagi kita, dapat membuat keputusan yang sejalan dengan nilai-nilai yang di butuhkan diri kita sendiri. Selain itu kita perlu menyenangkan diri kita sendiri dengan beberapa hal, bisa berupa melakukan kegiatan yang menjadi hobi kita, mendengarkan musik atau hanya sekedar melamun untuk memberikan waktu kepala kita untuk berhenti berfikir sejenak. 


    Dari pernyataan diatas aku setuju banget si, karena kita juga manusia, kita bisa cape dan marah kalau kita tidak bisa batasi diri kita sendiri dan selalu memaksakan diri kita agar orang lain bahagia atau tidak kecewa kepada diri kita. Dan menurut aku dengan kita tidak memberikan batasan kepada orang lain itu tandanya kita belum bisa menghargai  diri kita sendiri si. 

Selain dari kutipan di atas aku juga selalu belajar dari pengalaman yang mengecewakan aku. Kalau dilihat dari pengalaman aku, aku bisa jadi seperti ini karena aku dulu sering ngerasa bahwa orang-orang seenaknya sama aku, makannya dari situ aku belajar bahwa ga semua hal harus aku iya kan. Aku harus bisa jawab tidak jika memang itu diluar kendali aku atau bisa membuat aku stres dan kelelahan. Dari situ aku mulai nyaman dengan diri aku yang seperti itu dan merasa lebih dihargai juga lebih bahagia. 


    Nah jadi gitu temen-temen, bagaimanapun kita harus tetap prioritaskan diri kita sendiri. kita boleh membantu orang lain, tapi jangan sampai dengan kita membantu orang lain ngebuat pekerjaan kita yang lain malah terbengkalai. Karena bagaimanapun kita harus prioritaskan diri kita sendiri, karena itu tanggung jawab kita sendiri. Membantu orang lain itu penting, tetapi kita juga perlu memprioritaskan tanggung jawab dan perawatan diri kita sendiri. karena mengatakan tidak adalah tindakan menghargai diri sendiri, bukan keegoisan, dan itu membantu kita tetap setia pada prioritas kita.




Sumber : https://youtu.be/bc38OvoTN1I?si=g3ri_yKRxItvi7Bt


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama